Blog ini berisi artikel-artikel yang insyaAllah dapat bermanfaat bagi teman-teman yang merindukan kesejukan kala terik menghujam hati - Risdi Ahmadinejad.




1 tamparan untuk 3 pertanyaan

18.13 Posted In Edit This 0 Comments »
Ada seorang pemuda yang lama sekolah di luar negeri, kembali ke tanah air.
Sesampainya di rumah ia meminta kepada orang tuanya untuk mencari
seorang guru agama, kiyai atau siapa saja yang bisa menjawab 3 pertanyaannya.
Akhirnya orang tua pemuda itu mendapatkan orang tersebut, seorang
kiyai.

Pemuda : Anda siapa Dan apakah bisa menjawab pertanyaan-pertanya an saya?
Kiyai : Saya hamba Allah dan dengan izin-Nya saya akan menjawab pertanyaan anda.

Pemuda: Anda yakin? Sedangkan Profesor dan ramai orang yang pintar tidak mampu menjawab pertanyaan saya.
Kiyai : Saya akan mencoba sejauh kemampuan saya.

Pemuda : Saya ada 3 pertanyaan:
1.Kalau memang Tuhan itu ada,tunjukan wujud Tuhan kepada saya
2.Apakah yang dinamakan takdir
3.Kalau syaitan diciptakan dari api kenapa dimasukan ke neraka yang dibuat dari api, tentu tidak menyakitkan buat syaitan. Sebab mereka memiliki unsur yang sama. Apakah Tuhan tidak pernah berfikir sejauh itu?

Tiba-tiba kyai tersebut menampar pipi pemuda tadi dengan keras.

Pemuda : (sambil menahan sakit) Kenapa anda marah kepada saya?
Kiyai : Saya tidak marah...Tamparan itu adalah jawaban saya atas 3 pertanyaan yang anda ajukan kepada saya.

Pemuda : Saya sungguh-sungguh tidak mengerti.
Kiyai : Bagaimana rasanya tamparan saya?

Pemuda : Tentu saja saya merasakan sakit.
Kiyai : Jadi anda percaya bahawa sakit itu ada?

Pemuda : Ya!
Kiyai : Tunjukan pada saya wujud sakit itu!

Pemuda : Saya tidak bisa.
Kiyai : Itulah jawaban pertanyaan pertama...kita semua merasakan
kewujudan Tuhan tanpa mampu melihat wujudnya.

Kiyai : Apakah tadi malam anda bermimpi akan ditampar oleh saya?
Pemuda : Tidak.

Kiyai : Apakah pernah terfikir oleh anda akan menerima tamparan darisaya hari ini?
Pemuda : Tidak.

Kiyai : Itulah yang dinamakan takdir.

Kiyai : Terbuat dari apa tangan yang saya gunakan untuk menampar anda?
Pemuda : Kulit.

Kiyai : Terbuat dari apa pipi anda?
Pemuda : Kulit.

Kiyai : Bagaimana rasanya tamparan saya?
Pemuda: Sakit.

Kiyai : Walaupun syaitan dijadikan dari api dan neraka juga terbuat dari api, jika Tuhan menghendaki maka neraka akan menjadi tempat yang menyakitkan untuk syaitan.


Baca Selanjutnya..

Tips Membangun Motivasi

22.45 Posted In Edit This 0 Comments »
Ciptakan Sensasi
Ciptakan sesuatu yang dapat "membangunkan" dan membangkitkan gairah saat pagi menjelang. Misalnya, Anda berpikir esok hari harus mendapatkan keuntungan 1 miliar rupiah. Walau kedengarannya mustahil, tapi sensasi ini kadang memacu semangat untuk berkarya lebih baik lagi.


Kembangkan terus tujuan Anda
Jangan pernah terpaku pada satu tujuan yang sederhana. Tujuan hidup yang terlalu sederhana membuat Anda tidak memiliki kekuatan lebih. Padahal untuk meraih sesuatu memerlukan tantangan yang lebih besar. Tujuan hidup yang besar akan membangkitkan motivasi dan kekuatan tersendiri dalam hidup Anda.

Tinggalkan teman yang tidak perlu
Jangan ragu untuk meninggalkan teman-teman yang tidak dapat mendorong Anda mencapai tujuan. Sebab, siapa pun teman Anda, seharusnya mampu membawa pada perubahan yang lebih baik.

Hampiri bayangan ketakutan
Saat Anda dibayang-bayangi kecemasan dan ketakutan, jangan melarikan diri dari bayangan tersebut. Datang dan nikmati rasa takut dengan mencoba mengatasinya. Saat berhasil mengatasi rasa takut, saat itu Anda telah berhasil meningkatkan keyakinan diri bahwa Anda mampu mencapai hidup yang lebih baik.

Optimis dan rasa senang
Jangan pernah terbebani dengan tujuan hidup. Coba nikmati hidup dan jalani yang Anda tempuh. Jika sejak awal Anda suka merasa "tidak suka" rasanya motivasi hidup tidak akan pernah Anda miliki.

Teruslah berlatih
Tidak bisa tidak, Anda harus berjalan terus bila ingin mendapatkan hasil terbaik. Pada dasarnya tidak ada yang tidak dapat Anda raih jika Anda terus berusaha keras.

Ciptakan hasrat
Lihat imbalan dari usaha Anda secara jelas. Cara ini memberikan banyak motivasi untuk membuat rencana Anda cepat terwujud. Bayangkan rumah impian Anda setiap hari, ini akan memberikan Anda dorongan untuk menjadikannya nyata.

Bicarakan rencana Anda
Bicaralah pada pasangan Anda tentang rencana Anda, atau tuliskan dalam selembar kertas apa yang Anda lakukan lalu tempelkan di kulkas.

Ciptakan keseimbangan mental
Sangat sulit untuk menemukan motivasi jika Anda dalam keadaan tertekan. Hilangkan beberapa perasaan negatif Anda, atau pada akhirnya pilih kerjakan pekerjaan penting saat Anda dalam mood yang bagus.

Ambil sebuah langkah kecil
Lakukan pengumpulan untuk satu tas besar daun-daun di halaman. Dan dengan segera Anda akan membersihkan halaman. Setiap sebuah langkah kecil yang Anda ambil untuk mencapai tujuan akan memberikan motivasi pada Anda setiap hari.

(Sumber: Majalah Human Capital)
Baca Selanjutnya..

Renungan Buat Suami

00.04 Posted In Edit This 0 Comments »
Wahai sang suami?..
· Apakah membebanimu wahai hamba Allah, untuk tersenyum di hadapan istrimu dikala Anda masuk ketemu istri tercinta, agar Anda meraih pahala dari Allah?!!
· Apakah membebanimu untuk berwajah yang berseri-seri tatkala Anda melihat anak dan istrimu?!!
· Apakah menyulitkanmu wahai hamba Allah, untuk merangkul istrimu, mengecup pipinya serta bercumbu disaat Anda menghampiri dirinya?!!
· Apakah memberatkanmu untuk mengangkat sesuap nasi dan meletakkannya di mulut sang istri, agar Anda mendapat pahala?!!
· Apakah termasuk susah, kalau Anda masuk rumah sambil mengucapkan salam dengan lengkap : "Assalamu'alaikum Warahmatullah Wabarakatuh" agar Anda meraih 30 kebaikan?!!
· Apa yang membebanimu, jika Anda menuturkan untaian kata-kata yang baik yang disenangi kekasihmu, walaupun agak terpaksa, dan mengandung bohong yang dibolehkan?!!
· Tanyalah keadaan istrimu di saat Anda masuk rumah!!
· Apakah memberatkanmu, jika Anda menuturkan kepada istrimu di saat masuk rumah : "Duhai kekasihku, semenjak Kanda keluar dari sisimu, dari pagi sampai sekarang, serasa bagaikan setahun".
· Sesungguhnya, jika Anda betul-betul mengharapkan pahala dari Allah walau Anda letih dan lelah, Anda mendekati sang istri tercinta dan menjimaknya, maka Anda mendapatkan pahala dari Allah, karena Rasulullah bersabda :"Dan di air mani seseorang kalian ada sedekah".
· Apakah melelahkanmu wahai hamba Allah, jika Anda berdoa dan berkata : Ya. Allah perbaikilah istriku dan berkatilah daku pada dirinya.
· Ucapan baik adalah sedekah.
· Wajah yang berseri dan senyum yang manis di hadapan istri adalah sedekah.
· Mengucapkan salam mengandung beberapa kebaikan.
· Berjabat tangan mengugurkan dosa-dosa.
· Berhubungan badan mendapatkan pahala.

Baca Selanjutnya..

Renungan Buat Istri

23.57 Posted In Edit This 0 Comments »
Wahai sang Istri ....
Apakah akan membahayakan dirimu, kalau anda menemui suamimu dengan wajah
yang berseri, dihiasi senyum yang manis di saat dia masuk rumah.?
Apakah memberatkanmu, apabila anda menghapus debu dari wajahnya, kepala,
dan baju serta mengecup pipinya.?!!
Apakah anda akan merasa sulit, jika anda menunggu sejenak di saat dia
memasuki rumah, dan tetap berdiri sampai dia duduk.!!!
Mungkin tidak akan menyulitkanmu, jika anda berkata kepada suami :
"Alhamdulillah atas keselamatan Kanda, kami sangat rindu kedatanganmu,
selamat datang kekasihku".
Berdandanlah untuk suamimu -harapkanlah pahala dari Allah di waktu anda
berdandan itu, karena Allah itu Indah dan mencintai keindahan- pakailah
parfum, dan bermake up-lah, serta pakailah busana yang paling indah
untuk menyambut suamimu.
Jauhi dan jauhilah bermuka asam dan cemberut.
Janganlah anda mendengar dan menghiraukan perusak dan pengacau yang akan
merusak dan mengacaukan keharmonisanmu dengan suami.
Janganlah selalu tampak sedih dan gelisah, akan tetapi berlindunglah
kepada Allah dari rasa gelisah, sedih, malas dan lemah.
Janganlah berbicara terhadap laki-laki lain dengan lemah-lembut,
sehingga menyebabkan orang yang di hatinya ada penyakit mendekatimu dan
mengira hal-hal yang jelek terhadap dirimu.
Selalulah berada dalam keadaan lapang dada, hati tentram, dan ingat
kepada Allah setiap saat.
Ringankanlah suamimu dari setiap keletihan, kepedihan dan musibah serta
kesedihan yang menimpanya.
Suruhlah suamimu untuk berbakti kepada ibu bapaknya.
Didiklah anak-anakmu dengan baik. Isilah rumah dengan tasbih, tahlil,
tahmid, dan takbir, perbanyaklah membaca Al-Quran terutama surat
Al-Baqarah, karena surat itu dapat mengusir syeitan.
Hilangkanlah dari rumahmu gambar-gambar, alat-alat musik dan alat-alat
yang bisa merusak agama.

Bangunkanlah suamimu untuk melaksanakan shalat malam, doronglah dia
untuk melakukan puasa sunat, ingatkan dia akan keutamaan bersedekah, dan
jangan anda menghalanginya untuk menjalin hubungan siraturrahim dengan
karib kerabatnya.

Perbanyaklah beristighfar untuk dirimu, suamimu, serta kedua orang tua
dan seluruh kaum muslimin. Berdoalah kepada Allah, agar dianugerahkan
keturunan yang baik, niat yang baik serta kebaikan dunia dan akhirat.
Ketahuilah sesungguhnya Rabbmu Maha Mendengar doa dan mencintai orang
yang nyinyir dalam meminta. Allah berfirman:"Dan Rabbmu berkata :
serulah Aku niscaya Aku penuhi doamu" (Al-Ghafir : 60).
*
Diambil dari kitab " Fiqh pergaulan suami istri " oleh Syaikh Mushtofa
Al Adawi.*

Baca Selanjutnya..

Betapa Indahnya Berumah Tangga

23.48 Posted In Edit This 0 Comments »
Ketika melihat pasangan yang baru menikah, saya suka tersenyum. Bukan apa-apa, saya hanya ikut merasakan kebahagiaan yang berbinar spontan dari wajah-wajah syahdu mereka. Tangan yang saling berkaitan ketika berjalan, tatapan-tatapan penuh makna, bahkan sirat keengganan saat hendak berpisah. Seorang sahabat yang tadinya mahal tersenyum, setelah menikah senyumnya selalu saja mengembang. Ketika saya tanyakan mengapa, singkat dia berujar "Menikahlah! Nanti juga tahu sendiri". Aih...Menikah adalah sunnah terbaik dari sunnah yang baik itu yang saya baca dalam sebuah buku pernikahan. Jadi ketika seseorang menikah, sungguh ia telah menjalankan sebuah sunnah yang di sukai Nabi. Dalam buku tersebut dikatakan bahwa Allah hanya menyebut nabi-nabi yang menikah dalam kitab-Nya. Hal ini menunjukkan betapa Allah menunjukkan keutamaan pernikahan. Dalam firmannya, "Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan Dia menjadikan rasa kasih sayang diantaramu. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kalian yang berfikir." (QS. Ar-Rum: 21).

Menikah itu Subhanallah indah, kata Almarhum ayah saya dan hanya bisa dirasakan oleh yang sudah menjalaninya. Ketika sudah menikah, semuanya menjadi begitu jelas, alur ibadah suami dan istri. Beliau mengibaratkan ketika seseorang baru menikah dunia menjadi terang benderang, saat itu kicauan burung terdengar begitu merdu. Sepoi angin dimaknai begitu dalam, makanan yang terhidang selalu saja disantap lezat. Mendung di langit bukan masalah besar. Seolah dunia milik mereka saja, mengapa? karena semuanya dinikmati berdua. Hidup seperti seolah baru dimulai, sejarah keluarga baru saja disusun.

Namun sayang tambahnya, semua itu lambat laun menguap ke angkasa membumbung atau raib ditelan dalamnya bumi. Entahlah saat itu cinta mereka berpendar ke mana. Seiring detik yang berloncatan, seolah cinta mereka juga. Banyak dari pasangan yang akhirnya tidak sampai ke tujuan, tak terhitung pasangan yang terburai kehilangan pegangan, selanjutnya perahu mereka karam sebelum sempat berlabuh di tepian. Bercerai, sebuah amalan yang diperbolehkan tapi sangat dibenci Allah.

Ketika Allah menjalinkan perasaan cinta diantara suami istri, sungguh itu adalah anugerah bertubi yang harus disyukuri. Karena cinta istri kepada suami berbuah ketaatan untuk selalu menjaga kehormatan diri dan keluarga. Dan cinta suami kepada istri menetaskan keinginan melindungi dan membimbingnya sepenuh hati. Lanjutnya kemudian.

Saya jadi ingat, saat itu seorang istri memarahi suaminya habis-habisan, saya yang berada di sana merasa iba melihat sang suami yang terdiam. Padahal ia baru saja pulang kantor, peluh masih membasah, kesegaran pada saat pergi sama sekali tidak nampak, kelelahan begitu lekat di wajah. Hanya karena masalah kecil, emosi istri meledak begitu hebat. Saya kira akan terjadi "perang" hingga bermaksud mengajak anak-anak main di belakang. Tapi ternyata di luar dugaan, suami malah mendaratkan sun sayang penuh mesra di kening sang istri. Istrinya yang sedang berapi-api pun padam, senyum malu-malunya mengembang kemudian dan merdu uaranya bertutur "Maafkan Mama ya Pa..". Gegas ia raih tangan suami dan mendekatkannya juga ke kening, rutinitasnya setiap kali suaminya datang.

Jauh setelah kejadian itu, saya bertanya pada sang suami kenapa ia berbuat demikian. "Saya mencintainya, karena ia istri yang dianugerahkan Allah, karena ia ibu dari anak-anak. Yah karena saya mencintainya" demikian jawabannya.

Ibn Qayyim Al-Jauziah seorang ulama besar, menyebutkan bahwa cinta mempunyai tanda-tanda. Pertama, ketika mereka saling mencintai maka sekali saja mereka tidak akan pernah saling mengkhianati, Mereka akan saling setia senantiasa, memberikan semua komitmen mereka.
Kedua, ketika seseorang mencintai, maka dia akan mengutamakan yang dicintainya, seorang istri akan mengutamakan suami dalam keluarga, dan seorang suami tentu saja akan mengutamakan istri dalam hal perlindungan dan nafkahnya. Mereka akan sama-sama saling mengutamakan, tidak ada yang merasa superior.
Ketiga, ketika mereka saling mencintai maka sedetikpun mereka tidak akan mau berpisah, lubuk hatinya selalu saling terpaut. Meskipun secara fisik berjauhan, hati mereka seolah selalu tersambung. Ada do'a istrinya agar suami selamat dalam perjalanan dan memperoleh sukses dalam pekerjaan. Ada tengadah jemari istri kepada Allahi supaya suami selalu dalam perlindunganNya, tidak tergelincir. Juga ada ingatan suami yang sedang membanting tulang meraup nafkah halal kepada istri tercinta, sedang apakah gerangan Istrinya, lebih semangatlah ia.

Saudaraku, ketika segala sesuatunya berjalan begitu rumit dalam sebuah rumah tangga, saat-saat cinta tidak lagi menggunung dan menghilang seiring persoalan yang datang silih berganti. Perkenankan saya mengingatkan lagi sebuah hadist nabi. Ada baiknya para istri dan suami menyelami bulir-bulir nasehat berharga dari Nabi Muhammad. Salah satu wasiat Rasulullah yang diucapkannya pada saat-saat terakhir kehidupannya dalam peristiwa haji wada':

"Barang siapa -diantara para suami- bersabar atas perilaku buruk dari istrinya, maka Allah akan memberinya pahala seperti yang Allah berikan kepada Ayyub atas kesabarannya menanggung penderitaan. Dan barang siapa -diantara para istri- bersabar atas perilaku buruk suaminya, maka Allah akan memberinya pahala seperti yang Allah berikan kepada Asiah, istri fir'aun" (HR Nasa-iy dan Ibnu Majah ).

Kepada saudaraku yang baru saja menggenapkan setengah dien, Tak ada salahnya juga untuk saudaraku yang sudah lama mencicipi asam garamnya pernikahan, Patrikan firman Allah dalam ingatan : "...Mereka (para istri) adalah pakaian bagi kalian (para suami) dan kalian adalah pakaian bagi mereka..." (QS. Al-Baqarah:187)

Torehkan hadist ini dalam benak : "Sesungguhnya ketika seorang suami memperhatikan istrinya dan begitu pula dengan istrinya, maka Allah memperhatikan mereka dengan penuh rahmat, manakala suaminya rengkuh telapak tangan istrinya dengan mesra, berguguranlah dosa-dosa suami istri itu dari sela jemarinya" (Diriwayatkan Maisarah bin Ali dari Ar-Rafi' dari Abu Sa'id Alkhudzri r.a)

Kepada sahabat yang baru saja membingkai sebuah keluarga, Kepada para pasutri yang usia rumah tangganya tidak lagi seumur jagung, Ingatlah ketika suami mengharapkan istri berperilaku seperti Khadijah istri Nabi, maka suami juga harus meniru perlakukan Nabi Muhammad kepada para Istrinya. Begitu juga sebaliknya.

Perempuan yang paling mempesona adalah istri yang shalehah, istri yang ketika suami memandangnya pasti menyejukkan mata, ketika suaminya menuntunnya kepada kebaikan maka dengan sepenuh hati dia akan mentaatinya, jua tatkala suami pergi maka dia akan amanah menjaga harta dan kehormatannya. Istri yang tidak silau dengan gemerlap dunia melainkan istri yang selalu bergegas merengkuh setiap kemilau ridha suami.

Lelaki yang berpredikat lelaki terbaik adalah suami yang memuliakan istrinya. Suami yang selalu dan selalu mengukirkan senyuman di wajah istrinya. Suami yang menjadi qawwam istrinya. Suami yang begitu tangguh mencarikan nafkah halal untuk keluarga. Suami yang tak lelah berlemah lembut mengingatkan kesalahan istrinya. Suami yang menjadi seorang nahkoda kapal keluarga, mengarungi samudera agar selamat menuju tepian hakiki "Surga". Dia memegang teguh firman Allah, "Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka..." (QS. At-Tahrim: 6)

Akhirya, semuanya mudah-mudah tetap berjalan dengan semestinya. Semua berlaku sama seperti permulaan. Tidak kurang, tidak juga berlebihan.Meski riak-riak gelombang mengombang-ambing perahu yang sedang dikayuh, atau karang begitu gigih berdiri menghalangi biduk untuk sampai ketepian. Karakter suami istri demikian, Insya Allah dapat melaluinya dengan hasil baik. Sehingga setiap butir hari yang bergulir akan tetap indah, fajar di ufuk selalu saja tampak merekah. Keduanya menghiasi masa dengan kesyukuran, keduanya berbahtera dengan bekal cinta. Sama seperti syair yang digaungkan Gibran,

Bangun di fajar subuh dengan hati seringan awan
Mensyukuri hari baru penuh sinar kecintaan
Istirahat di terik siang merenungkan puncak getaran cinta
Pulang di kala senja dengan syukur penuh di rongga dada
Kemudian terlena dengan doa bagi yang tercinta dalam sanubari
Dan sebuah nyanyian kesyukuran tersungging di bibir senyuman

Semoga Allah selalu menghimpunkan kalian (yang saling mencintai karena Allah dalam ikatan halal pernikahan) dalam kebaikan. Mudah-mudahan Allah yang maha lembut melimpahkan kepada kalian bening saripati cinta, cinta yang menghangati nafas keluarga, cinta yang menyelamatkan. Semoga Allah memampukan kalian membingkai keluarga sakinah, mawaddah, warrahmah.

Semoga Allah mematrikan helai keikhlasan di setiap gerak dalam keluarga. Jua Allah yang maha menetapkan, mengekalkan ikatan pernikahan tidak hanya di dunia yang serba fana tapi sampai ke sana, the real world "Akhirat". Mudah-mudahan kalian selamat mendayung sampai ketepian.
Allahumma Aamiin.

Barakallahu, untuk para pengantin muda. Mudah-mudahan saya mampu mengikuti tapak kalian yang begitu berani mengambil sebuah keputusan besar, yang begitu nyata menandakan ketaqwaan kepada Allah serta ketaatan kepada sunnah Rasul Pilihan. Mudah-mudahan jika giliran saya tiba, tak perlu lagi saya bertanya mengapa teman saya menjadi begitu murah senyum. Karena mungkin saya sudah mampu menemukan jawabannya sendiri.
__________________
Do people think that they will be left alone because they say:"We beleive," and will not be tested.(TQS Al-Ankabut:2)

Sumber : www.eramuslim.com

Baca Selanjutnya..

Suami, Pemimpin Bagi Keluarga

22.54 Posted In Edit This 0 Comments »
Awal mula kehidupan seseorang berumah tangga dimulai dengan ijab kabul. Saat itulah yang halal bisa jadi haram atau sebaliknya yang haram bisa jadi halal. Demikianlah Allah telah menetapkan bahwa ijab kabul walau hanya beberapa patah kata, tapi ternyata bisa menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang halal. Saat itu terdapat mempelai pria, mempelai wanita, wali, dan saksi, lalu ijab-kabul dilakukan, sahlah keduanya sebagai suami-istri.Status keduanya pun berubah, asalnya kenalan biasa tiba-tiba jadi suami, asalnya tetangga rumah tiba-tiba jadi istri. Orang tua pun yang tadinya sepasang, saat itu tambah lagi sepasang. Karenanya, andaikata seseorang berumah tangga dan dia tidak siap, serta tidak mengerti bagaimana memposisikan diri, maka rumah tangganya hanya akan menjadi awal berdatangannya aneka masalah. Ketika seorang suami tidak sadar bahwa dirinya sudah beristri, lalu bersikap seperti seorang yang belum beristri, akan jadi masalah.

Dia juga punya mertua, itupun harus menjadi bagian yang harus disadari oleh seorang suami. Setahun, dua tahun kalau Allah mengijinkan akan punya anak, yang berarti bertambah lagi status sebagai bapak. Bayangkan begitu banyak status yang disandang yang kalau tidak tahu ilmunya justru status ini akan membawa mudharat. Karenanya menikah itu tidak semudah yang diduga, pernikahan yang tanpa ilmu berarti segera bersiaplah untuk mengarungi aneka derita.

Orang yang stres dalam rumah tangganya terjadi karena ilmunya tidak memadai dengan masalah yang dihadapinya. Begitu juga bagi wanita yang menikah, ia akan jadi seorang istri. Tentu saja tidak bisa sembarangan kalau sudah menjadi istri, karena memang sudah ada ikatan tersendiri. Status juga bertambah, jadi anak dari mertua, ketika punya anak jadi ibu. Demikianlah, Allah telah menyetingnya sedemikian rupa sehingga suami dan istri, keduanya mempunyai peran yang berbeda-beda.

Tidak bisa menuntut emansipasi karena memang tidak perlu ada emansipasi, yang diperlukan adalah saling melengkapi. Seperti halnya sebuah bangunan yang menjulang tinggi, ternyata dapat berdiri kokoh karena adanya prinsip saling melengkapi. Ada semen, bata, pasir, kayu, dan bahan-bahan lainnya lalu bergabung dengan tepat sesuai posisi dan proporsinya sehingga kokohlah bangunan itu.

Sebuah rumah tangga juga demikian, jika suami tidak tahu posisi, tidak tahu hak dan kewajiban, begitu juga istri tidak tahu posisi, anak tidak tahu posisi, mertua tidak tahu posisi, maka akan seperti bangunan yang tidak diatur komposisi bahan-bahan pembangunnya, ia akan segera ambruk. Begitu juga jika mertua tidak pandai-pandai jaga diri, misal dengan mengintervensi langsung pada manajemen rumah tangga anak, maka sang mertua sebenarnya tengah mengaduk-aduk rumah tangga anaknya sendiri.

Seorang pemimpin hanya akan jadi pemimpin jika ada yang dipimpin. Artinya, jangan merasa lebih dari yang dipimpin. Seperti halnya presiden tidak usah sombong kepada rakyatnya, karena kalau tidak ada rakyat lalu mengaku jadi presiden, bisa dianggap orang gila. Makanya, presiden jangan merendahkan rakyat karena dengan adanya rakyat dia jadi presiden. Tidak layak seorang pemimpin merasa lebih dari yang dipimpin karena status pemimpin itu ada jikalau ada yang dipimpin.

Misalkan, istrinya bergelar master lulusan luar negeri sedangkan suaminya lulusan SMU, dalam hal kepemimpinan rumah tangga tetap tidak bisa jadi berbalik dengan istri menjadi pemimpin keluarga. Oleh karena itu, bagi para suami jangan sampai kehilangan kewajiban sebagai suami. Suami adalah tulang punggung keluarga, seumpama pilot bagi pesawat terbang, nakhoda bagi kapal laut, masinis bagi kereta api, sopir bagi angkutan kota, atau sais bagi sebuah delman.

Sebagai seorang pemimpin, suami pun harus berpikir bagaimana mengatur bahtera rumah tangga agar mampu berkelok-kelok dalam mengarungi badai gelombang agar bisa mendarat bersama semua awak kapal untuk menepi di pantai harapan, yaitu surga. Karenanya seorang suami harus tahu ilmu bagaimana mengarungi badai, ombak, relung, dan pusaran air, supaya selamat tiba di pantai harapan. Tidak ada salahnya ketika akan menikah kita merenung sejenak, ''Saya ini sudah punya kemampuan atau belum untuk menyelamatkan anak dan istri dalam mengarungi bahtera kehidupan hingga bisa kembali ke pantai pulang nanti?

'' Menikah bukan hanya masalah mampu cari uang, walau ini juga penting, tapi bukan salah satu yang terpenting. Suami bekerja keras membanting tulang memeras keringat, tapi ternyata tidak shalat, sungguh sangat merugi. Ingatlah karena kalau sekedar cari uang, harap tahu saja bahwa garong juga tujuannya cuma cari uang, lalu apa bedanya dengan garong? Hanya beda cara, tapi cita-citanya sama.

Buat kita cari nafkah itu termasuk dalam proses mengendalikan bahtera. Tiada lain supaya makanan yang jadi keringat statusnya halal, supaya baju yang dipakai statusnya halal, atau agar kalau beli buku juga dari rejeki yang statusnya halal. Hati-hatilah, walaupun di kantong terlihat banyak uang, tetap harus pintar-pintar mengendalikan penggunaannya, jangan main comot saja.

Seperti halnya ketika mancing ikan di tengah lautan, walaupun nampak banyak ikan, tetap kita harus hati-hati, siapa tahu yang menyangkut di pancing adalah ikan hiu yang justru bisa mengunyah kita, atau tampak manis gemulai tapi ternyata ikan duyung. Ketika ijab kabul, seorang suami harusnya bertekad, ''Saya harus mampu memimpin rumah tangga ini mengarungi episode hidup yang sebentar di dunia agar seluruh anggota awak kapal dan penumpang bisa selamat sampai tujuan akhir, yaitu surga.

'' Bahkan, jika dalam kapal ikut penumpang lain, misalkan ada pembantu, keponakan, atau yang lainnya, maka sebagai pemimpin tugasnya sama juga, yaitu harus membawa mereka ke tujuan akhir yang sama, yaitu surga. Allah SWT berfirman, ''Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu'' (QS At-Tahriim: 6). Semoga kita bisa menjadi pemimpin ideal, yaitu pemimpin yang bersungguh-sungguh mau memajukan setiap orang yang dipimpinnya. Siapapun orangnya didorong agar menjadi lebih maju. Wallahu a'lam bish-shawab.

KH Abdullah Gymnastiar

Baca Selanjutnya..

kumpulblogger.com